Flu Singapura Rentan Menular Pada Anak

Pengertian Flu Singapura

Flu Singapura adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang sangat menular. Gangguan ini disebut juga dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut (HMFD). Anak-anak paling berisiko untuk mengalami penyakit ini, terutama anak yang lebih kecil atau bahkan balita. Meski jarang, penyakit ini bisa juga terjadi pada orang dewasa.

Flu Singapura ini dapat menimbulkan tanda berupa lepuhan atau luka pada mulut serta ruam di tangan dan kaki. Terkadang luka-luka tersebut juga muncul di siku tangan, bokong, lutut, dan lipat paha. Saat terjadi, gejala yang timbul umumnya ringan sehingga dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.

Diketahui belum ada obat yang dapat mengatasi penyakit flu ini. Selain itu juga tidak ada vaksin yang ampuh untuk mencegahnya. Maka dari itu, anak yang mengidap penyakit ini perlu mendapatkan perawatan di rumah agar lebih cepat untuk pulih dan dapat kembali beraktivitas. 

Faktor Risiko Flu Singapura

Faktor risiko yang paling umum dari flu Singapura adalah faktor usia. Gangguan ini paling rentan untuk menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun dan bahkan lebih banyak kasus terjadi pada anak di bawah 5 tahun. Anak-anak di pusat penitipan lebih rentan untuk mengalaminya karena penyebarannya melalui kontak dari satu orang ke orang lainnya.

Berita baiknya, anak-anak biasanya mengembangkan kekebalan terhadap penyakit ini saat usia terus bertambah. Antibodi terbentuk setelah terpapar virus yang menyebabkan penyakit tersebut. Meski begitu, remaja dan orang dewasa tetap memiliki kemungkinan untuk terserang penyakit ini.

Beberapa faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko terserang flu Singapura adalah:

  • Tak menjaga kebersihan diri dengan baik. Kebersihan diri yang buruk memberikan peluang virus untuk menginfeksi tubuh.

  • Sering melakukan kegiatan atau bekerja di tempat umum. Kontak atau berada di tengah-tengah banyak orang dalam waktu lama, bisa meningkatkan risiko terserang virus ini.

Penyebab Flu Singapura

Penyakit flu Singapura ini umumnya disebabkan oleh strain coxsackievirus dan yang paling sering adalah jenis A16. Coxsackievirus adalah bagian dari kelompok virus yang disebut dengan enterovirus. Virus ini dapat menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lain.

Virus jenis ini menyebar ke jaringan di mulut, sekitar amandel, dan masuk ke dalam sistem pencernaan. Pada akhirnya, penyakit ini akan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Namun, sebelum menyerang ke organ vital di dalam tubuh, sistem kekebalan akan berusaha mengendalikannya.

Flu Singapura bisa menyebar lewat berbagai cara dari pengidapnya ke orang lain. Misalnya melalui:

  • Cairan dari hidung maupun tenggorokan yang keluar saat bersin.

  • Air liur atau ludah yang terlempar ke udara saat batuk.

  • Cairan yang berasal dari luka melepuh.

  • Permukaan benda yang sudah terkontaminasi oleh kotoran (tinja) pengidap.

Penyakit ini juga rentan untuk terjadi pada penitipan anak. Hal ini karena anak-anak ini rutin mengganti popok dan melakukan toilet training. Saat hal tersebut dilakukan, mungkin saja anak memasukkan tangan ke dalam mulut. Bahkan setelah anak sembuh, virus masih berada di dalam tubuh selama beberapa minggu. Artinya masih bisa menulari orang lain.

Gejala Flu Singapura

Saat seseorang mengidap flu Singapura, terutama anak-anak, maka tubuhnya dapat menimbulkan beberapa gejala. Berikut beberapa gejala yang mungkin timbul:

  • Demam tinggi.

  • Sakit tenggorokan.

  • Hilangnya nafsu makan.

  • Adanya luka seperti lepuhan pada lidah, gusi, dan bagian dalam pipi. Luka ini umumnya berwarna merah.

  • Ruam merah.

  • Bayi dan balita akan rewel dan mudah marah.

  • Sakit perut.

Seperti kebanyakan penyakit, jenis flu ini diawali juga dengan demam. Setelah beberapa hari, terlihat ada luka di area gusi, lidah, atau pipi bagian dalam. Saat terjadi, anak kesulitan untuk makan, minum atau bahkan menelan karena rasa sakitnya. Setelah itu, timbul ruam yang umumnya pada telapak tangan dan kaki hingga bokong dan selangkangan.

Diagnosis Flu Singapura

Diagnosis pada flu Singapura dapat dilakukan dengan mengamati gejalanya. Dokter biasanya tidak membutuhkan pemeriksaan tertentu untuk memastikan seseorang mengidap penyakit flu ini atau tidak. Namun, untuk benar-benar memastikannya, dokter mungkin melakukan pemeriksaan darah atau swab tenggorokan agar penyebab dari gangguan ini benar karena flu Singapura.

Komplikasi Flu Singapura

Komplikasi yang paling umum terjadi dari flu Singapura adalah dehidrasi. Hal ini terjadi saat pengidapnya merasakan sakit saat menelan sesuatu. Saat anak-anak mengalami hal ini, ada baiknya ibu memberikan cairan sedikit demi sedikit. Jika dehidrasi sudah parah, cairan intravena mungkin sudah perlu diberikan. Beberapa komplikasi lainnya yang bisa terjadi adalah:

  • Meningitis virus: Infeksi dan peradangan ini terjadi pada selaput dan cairan serebrospinal yang mengelilingi otak serta sumsum tulang belakang.

  • Radang otak: Penyakit peradangan pada otak ini disebabkan oleh virus dan dapat mengancam nyawa. Meski begitu, gangguan ini terbilang jarang terjadi.

Pengobatan Flu Singapura

Seperti penjelasan sebelumnya, umumnya penyakit ini bisa sembuh kurang atau satu minggu tanpa penanganan di rumah sakit. Karena disebabkan oleh virus, jadi tidak perlu mengonsumsi antibiotik untuk meredakannya. Penanganan yang bisa dilakukan di rumah adalah:

  • Pemberian obat penurun demam dapat dilakukan untuk meredakan gejalanya. Namun, jangan sembarangan memberikan obat demam, karena sebagian obat tidak sesuai dengan anak-anak dan usia remaja. Kecuali jika sudah diberikan resep oleh dokter. 

  • Beristirahat secukupnya dan berikan banyak minuman dingin untuk mengurangi rasa sakit pada tenggorokan.

  • Hindari makanan atau minuman asam dan pedas, sebab bisa membuat luka di mulut menjadi perih.

Pencegahan Flu Singapura

Untuk mengurangi resiko penyebaran flu Singapura, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Mengisolasi pengidap flu Singapura hingga dinyatakan sembuh.

  • Rutin membersihkan area-area yang dicurigai terkontaminasi virus.

  • Rutin mencuci tangan dengan sabun.

  • Ajarkan anak cara menjaga kebersihan dengan tidak memasukkan apapun ke mulut sebelum mencuci tangan.

  • Jangan mencium anak yang mengidap penyakit ini.

  • Hindari berbagai peralatan atau barang pribadi dengan pengidap flu Singapura.

Kapan Harus ke Dokter?

Penyakit flu Singapura biasanya merupakan penyakit yang ringan dan hanya menimbulkan demam selama beberapa hari disertai gejala yang ringan. Jika anak merasakan sakit di tenggorokan hingga kesulitan menelan, ada baiknya untuk memeriksakan kondisi tersebut. Hubungi dokter jika setelah beberapa hari kondisinya tidak membaik atau bahkan menjadi lebih buruk.

Sumber : halodoc.com