Salam Sehat Sahabat Paru,
Sebagai salah satu masalah kesehatan anak yang masih banyak terjadi di tengah masyarakat Indonesia, Menteri Kesehatan menargetkan capaian penurunan stunting sebanyak 14% pada tahun 2024 mendatang. Untuk mencapai hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan akan melakukan intervensi spesifik yang dilakukan sebelum dan saat masa kehamilan ibu.
Dalam keterangannya saat menghadiri Jabar Stunting Summit 2022 yang digelar di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat pada Rabu 14 Desember 2022. Menteri Budi menyatakan bahwa pencegahan melalui intervensi spesifik yang dilakukan sebelum dan saat ibu hamil dinilai jauh lebih efektif apabila dibandingkan dengan penanganan setelah bayi lahir.
Tidak sampai disitu, Menkes menjelaskan bahwa program intervensi spesifik sebelum menikah harus dilakukan sejak masa remaja, sehingga Kementerian Kesehatan telah melakukan intervensi spesifik salah satunya dengan menyelenggarakan Aksi Bergizi nasional sebagai upaya menggencarkan pemberian Tablet tambah Darah (TTD) pada remaja putri.
Hal diatas dilakukan untuk mencegah remaja putri mengalami anemia, karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko remaja melahirkan bayi stunting. Selain itu Menkes juga menyarankan para remaja putri rutin melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin setidaknya 6 bulan atau 1 tahun sekali yang bisa dilakukan secara gratis di Puskesmas terdekat.
Dengan adanya kegiatan upaya tersebut, diharapkan capaian penurunan sebanyak 14 % pada tahun 2024 yang sebelumnya ditargetkan dapat tercapai, sehingga pada bonus demografi pada 2045 mendatang, Indonesia dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, terhindar dari berbagai masalah kesehatan.
Semoga bermanfaat. 🙂
Rumah Sakit Paru Sidawangi
Provinsi Jawa Barat
WA Center 08112400747
Sumber: https://promkes.kemkes.go.id/cegah-stunting-dimulai-pada-sebelum-dan-saat-hamil